Visi & Misi

007......Berani, Cerdas, Sinergi & Tegas Meletakkan Pondasi Pembangunan Aceh Utara Berbasis Gampong Berdasarkan Syariat Islam, UUPA & MoU Helsinki
 

Selasa, 21 Februari 2012

Kesaksian Penjaga Rumah Misbahul dari Balik Jendela

0 komentar
Saifullah(alias bhoi), 21 tahun, sedang tertidur lelap bersama Ridwan di ruang tamu lantai dasar rumah Misbahul Munir. Di lantai dua, tidur Zulfikar. Ketiganya bertugas menjaga rumah Misbahul karena ditinggal pemiliknya ke luar kota.
Menjelang subuh tadi, Selasa, 10 Januari 2012, Polah tersentak. Ridwan membangunkannya dengan suara tergesa-gera. Rupanya, Ridwan terbangun setelah badannya terkena cipratan solar.
“Yang terbangun pertama, Wan, karena keciprat minyak solar yang dilempar oleh pelaku. Solar terbungkus kantong plastik dilempar, pecah, bertebaran,” kata Polah kepada The Atjeh Post saat ditemui di rumah itu.
Setelah membangunkan Polah, lalu Wan membangunkan Fikar. Ketiganya lantas mengintip dari jendela. “Nampak tiga orang, semua pakai penutup wajah. Yang satu di atas Honda Vario warna putih. Satu lagi pegang senjata berdiri di pinggir jalan depan rumah. Dan, satu lagi menyiram minyak solar ke arah rumah,” kata Polah, yang juga warga setempat.
Dari balik jendela mereka melihat pelaku mulai menyiram minyak dan membakar sandal yang telah dikumpulkan di depan pintu.  Api menjilat daun pintu.
Berikutnya, kata Polah, pelaku melempar bom molotov ke arah rumah, termasuk ke lantai dua. “Bom itu terbuat dari kaca bekas sirup, pakai sumbu lalu dibakar dan dilempar. Ada lima bom molotov yang dilempar. Yang satu tidak pecah,” katanya.
Belum berhenti di situ, pelaku lantas memberondong rumah dengan tembakan. Polah pucat pasi. Ia bersembunyi di balik dinding beton dengan jantung berdegup kencang. Wan dan Fikar juga tak kalah takut. Keduanya tiarap di lantai dan merapal doa agar terhindar dari tembakan.
“Tembakan kena dinding, tidak tembus. Paginya, saat datang polisi, ada sembilan selongsong peluru ditemukan di depan rumah. Satu peluru lagi tidak meledak,” kata Polah dibenarkan Fikar.
Mereka tak lagi melihat kapan pelaku meninggalkan rumah. Polah, Wan dan Fikar baru berani keluar rumah setelah melihat warga mulai berdatangan. Beberapa diantaranya membawa parang untuk berjaga-jaga. Mereka pun tak lagi tidur hingga pagi tiba.
Rumah milik Misbahul Munir, calon Bupati Aceh Utara, terletak di Keude Krueng, Kuta Makmur, Aceh Utara.
Menurut sejumlah warga setempat, Dandim Aceh Utara Wakhyono dan Kapolres Lhokseumawe Kukuh Santoso bersama jajarannya sudah turun ke lokasi, pagi tadi sekitar pukul 07.00, Selasa 10 Januari 2012.

0 komentar:

Posting Komentar