Visi & Misi

007......Berani, Cerdas, Sinergi & Tegas Meletakkan Pondasi Pembangunan Aceh Utara Berbasis Gampong Berdasarkan Syariat Islam, UUPA & MoU Helsinki
 

Jumat, 06 April 2012

Misbahul Munir: Banda Aceh Telah Dijadikan Jakarta No 2

0 komentar
Aceh Utara | misbahul.com – Pasangan Calon Bupati Aceh Utara Nomor 7, terlihat para pendukung pasangan  Misbahul Munir - Mansur yang maju melalui jalur perseorangan / independen, serta para relawan, simpatisan, akhirnya tumpah ruah ke lapangan bola kaki Bayu untuk mengikuti kampanye terbuka. Rabu, 4 April 2012
Kampanye pasangan nomor 7 tersebut dipadati para masyarakat, pendukung, simpatisan, relawan pasangan  yang berdatangan dari berbagai kecamatan yang ada di seputaran Aceh Utara.
Massa yang datang ada yang mengenderai sepeda motor, pick up, bus, labi-labi dan mobil pribadi, bagaikan lautan manusia yang memadati ruas-ruas jalan lintas Medan – Banda Aceh tepatnya di Desa Bayu, Aceh Utara.
Kehadiran massa yang datang tersebut karena ingin membuktikan bagaimana simpatisanya masyarakat, yang dengan rela tanpa uang, tanpa iming-iming sembako, maupun yang lainnya. Ikhlas hadir ditengah-tengah kampanye yang dilaksanakan pasangan tersebut.
Dalam orasi politiknya Mansur, SE yang juga sebagai calon Wakil Bupati mengatakan bahwasannya kenapa hari ini baru dilaksanakan kampanye terbuka karena menurutnya menginggat ketertiban lalu lintas karena tidak sedikit orang yang ikut kampanye mengalami kecelakaan.
Selama ini pasangan nomor urut 7 tujuh tersebut turun ke kampong-kampung, karena politik orang kampunglah yang benar, maka ia juga mengajak seluruh elemen agar kalau ke kampong-kampung jangan berbicara palsu kepada masyarakat.
“kami baru kali ini mendakan kampanye terbuka seperti ini, karena kami menginggat ketertiban lalu-linta yang tidak sedikit ada yang kecelakaan ketika ikut kampanye, maka kami selama ini turun ke kampong-kampung karena politik orang kampulang lah yang benar”. Ujar Mansur.
Sementara itu Misbahul Munir dalam orasinya mengatakan, kezaliman yang paling besar saat ini terjadi di Aceh adalah kerjasama antara Yahudi dan Amerika untuk menguasai minyak Aceh.
Dulu dikirim William Nessen ke Aceh adalah untuk mengecek apakah perlawanan Gerakan Aceh Meredeka [GAM] benaran serius atau pura-pura, menurut MIsbahul William Nessen adalah Snock Hurgonje yang kedua.
“Kezaliman paling besar terjadi hari ini di Aceh kerjasama antara Yahudi dan Amerika untuk menguasai minyak Aceh, dan William Nessen yang dikirim ke Aceh pada saat konflik dulu ibarat seperti Snock Hurgonje kedua”. Ujar Misbahul Munir.
Setelah itu, Sambung Misbahul,  William Nessen membawa hasil laporannya kepada Amerika bahwasannya minyak di Aceh tidak bisa di ambil lagi dan minyak di Aceh habis pada tahun 2016.
Maka pada saat itu William Nessen mendapatkan temuannya bahwa kalau orang Aceh tidak dimusnahkan maka GAM tidak akan menyerah. Sehingga Tsunami yang terjadi pada akhir tahun 2004 diciptakan oleh orang Amerika melalui bom Tekno Nuklir yang di pasang di laut Aceh.
“Selama di Aceh, William Nessen mendapatkan hasil temuannya bahwa kalau orang Aceh tidak dimusnahkan maka GAM tidak akan menyerah dan Tsunami Aceh pada akhir 2004 diciptakan oleh Amerika”. Tegas Misbahul Munir.
Pada saat tsunami terjadi, kita semua diberikan kabar manis, yaitu kapal perang Amerika tiba di Aceh untuk menyelamatkan warga Aceh, nyatanya kehadiran kapal tersebut hanya untuk meletakkan bom di laut Aceh”. Terang Rahul [Panggilan akrab MIsbahul Munir-red].
Setelah Misbahul dengan tegas mengatakan, setelah tsunami terjadi kemudia masuklah Bil Clinton, Jos Soros, Marti Anthisari ke Aceh, begitu juga dengan para orang-orang yang menjual Naggroe Aceh membentuk sebuah kantor di Banda Aceh, yaitu Aceh Future Insrtitut [AFI] kantor ini sebaga tempat karung uang.dari laba minyak.
Begitu juga yang di Luar Neger dibentuk juga kantor Aceh World Trade Center [AWTC], kantor ini berada di Penang yang dibentuk oleh kelompok-kelompok Eks yang tidak pulang ke Aceh.
 “Dulu kita semua mengatakan Jakarta pengkhianat, sekarang Banda Aceh telah dijkadikan Jakarta no 2 dan saya ingin dibunuh sampai mati karena saya membongkar semua rahasia ini”. Ungkap Misbahul.
“Saya masuk GAM, kemudian setelah itu saya menjadi Wakil DPRK Aceh Utara dan saya keluar dari DPRK karena didalam itu semuanya terjadi kezaliman, sampai-sampai anak yatim pun ditipu”. Terangnya.
Selain tiu Rahul juga menjelaskan mengenai UUPA karena di dalam UUPA ada beberapa Konvenan PBB yang diadopsi seperti kebebasan untuk memilih, maka Misbahul menilai kelompok kita sendiri bisa menjalankan UUPA karena mereka tidak bisa memberika kebebasan dan kemerdekaan bagi Bangsa Aceh dan juga masih banya intimidasi dan pemukulan yang terjadi.
Antuasianya massa yang datang dalam kampanye pasangan nomor 7, mengisyaratkan bahwa dukungan masyarakat Kabupaten Aceh Utarat nampaknya dipercayakan kepada pasangan Misbahul Munir, ST - Mansur, SE

Rahul Beber Otak Pelaku Teror, Ayah Banta Bosnya Si Dugok Cs, Calon Bupati PA Dituding Ijazah Palsu

0 komentar
Aceh Utara | misbahul.com Misbahul Munir-Mansur SE menggelar kampanye terbuka di Lapangan Bola Bayu Aceh Utara, Rabu 4 April 2012. Dalam Kampanye tersebut Rahul [panggilan akrab Misbahul Munir-red], membeberkan rencana pembunuhan dan pengeboman rumahnya bulan lalu serta beberapa bentuk penghianatan perjuangan.
 Dalam orasi politiknya Rahul menyebutkan soal Aceh Utara ketika dikuasai oleh PA, dimana sebelumnya dia menjabat sebagai wakil ketua DPRK Aceh Utara sangat mengetahui perbuatannya yang menipu anak yatim dan tentara eks GAM.
“dulu mereka dijanjikan kesejahteraan, diberi kebun masing masing 2 hektar, uang makan anak yatim sebelum kekuasaan direbut oleh PA dialokasikan sebulan sebesar 8.000 rupiah, namun setelah PA berkuasa uang makan anak yatim dipotong menjadi 2.000 perbulan” ungkapnya.
Komandan Kobra ini juga menyebutkan soal calon Bupati Aceh Utara yang diusung oleh PA merupakan calon bupati berijazah fotokopy alias palsu. Namun, pihaknya sangat menyayangkan atas arogansi partai itu sehingga panwaslu tidak mempunyai nyali untuk mengungkapnya.
Rahul juga menyebutkan soal aksi kekerasan belakangan ini siapa pelaku dan siapa Ayah Banta. Pihaknya sangat menyesalkan atas perbuatan perbuatan tidak demokratis menjelang pilkada.“masyarakat Aceh tidak diberi kemerdekaan untuk memilih dan bicara sesuai konvenan PBB seperti yang disebutkan dalam UUPA” sebut dia.
 Menurutnya yang kaya selama PA menguasai Aceh Utara hanya beberap orang, dia mencontohkan Ayah Banta [Ikram Ramli timses PA Aceh Utara-red], yang sebelumnya adalah pencuri karet di PTPN, ”sebelum jadi GAM Ayah Banta pencuri karet di PTP, setelah menjadi GAM rumahnya besar, memiliki mobil mewah, sampai beckho dia miliki, kenapa saya bilang begitu karena Ayah Banta yang mengancam saya, yang membakar rumah saya, dia yang memerintahkan Dugok Cs untuk mengebom rumah saya” beber Rahul seraya mengucapkan Alhamdulillah karena saat ini sudah ditangkap dan dibawa ke Mabes Polri.
  “yang tinggal adalah orang orang yang memerintahkan saja” tambah Rahul.

Soal banyak yang diklaim sebagai penghianat, Rahul menyebutkan dirinya sebagai pasukan perang disebut penghianat, namun Soenarko yang pembunuh masa DOM malah malah diberi gelar sebagai pejuang Aceh, “soa yang paleh?” tanya Misbahul Munir dalam orasi politiknya.
Meskipun orasi politik Misbahul Munir sangat panas, namun kampanye akbar perdana ini berjalan sebagai mana mestinya, tidak ada keributan apalagi main lempar batu, kecuali jalan macet meski dikawal ketat oleh polisi.

Rabu, 21 Maret 2012

Misbahul Munir: 'Pemilukada Damai Hanya Kamuflase Saja'

0 komentar
Lhokseumawe | Misbahul.com- Calon Bupati Aceh Utara, Misbahul Munir menilai bahwasannya Pemilukada Damai sebenarnya tidak ada karena menurutnya berdasarkan pantauan dilapangan hanya kamuflase saja. Selasa, 20 Maret 2012.

“Mengenai masalah Pemilukada memang sudah diikrarkan, namun berdasarkan hasil pantauan dilapangan hanya kamuflase saja dan dilapangan  semuanya itu tidak ada”. Ujar Misbahul Munir.

Menurut Misbahul, apabila Pemilukada ini dimulai dengan kebohongan maka nantinya pun akan terpilih pemimpin yang bohong, maka dalam Pemilukada ini yang harus dikedepankan adalah kejujuran dan nilai-nilai moral.

“Jika dalam Pemilukada ini banyak terjadinya intimidasi dilapangan serta banyak kebohongan maka nantinya akan terpilih pemimpin yang bohong juga, maka apabila ini terjadi masyarakat juga yang akan menderita”. Tegas Misbahul Munir.

Misbahul Munir mengatakan bahwasannya dirinya sangat ingat dengan Amanah Wali Hasan Tiro, yaitu “But yang meuasai semenget hana kedamaian dan keadilan”. [Perbuatan yang dimulai dari kebohongan maka tidak ada kedamaian dan keadilan], Ungkap Misbahul Munir.

Misbahul Munir atau dikenal dengan sapaan akrab Rahul juga menyatakan bahwasannya penyebab terjadinya intimidasi diapangan karena ketidak tahuan tim dilapangan dan kurangnya informasi yang diperoleh.

Kamuflase Artinya: 
1. Perubahan bentuk, rupa, sikap, warna, dsb menjadi lain agar tidak dikenali; penyamaran; pengelabuan: misalnya menggunakan ranting dan daun-daunan dipakai oleh seorang prajurit sewaktu berperang.
2. Keramahtamahan yang hanya pura-pura belaka dan biasanya memendam maksud jahat.

Rabu, 14 Maret 2012

Foto - Foto Bakar Ikan (Toet Eungkot) Bersama Masyarakat Di Krueng Geukuh

0 komentar
Aceh Utara minggu 11/03/2012 - kumpulan photo bersama dalam acara silaturrahmi dengan masyarakat krueng geukueh. Kurang lebih 200 orang yang ikut dalam acara ini.






















Jumat, 09 Maret 2012

Photo - Photo pertandingan Bola Kaki Perdamaian

2 komentar







Lhokseumawe- misbahul.com Inilah photo-photo pertadingan bola kaki kandidat calon bupati Aceh Utara  dan Kota Lhokseumawe VS Jurnalis Pasee FC. acara ini diselenggarakan oleh para wartawan untuk menunjukkan bahwa Pilkada aceh akan berjalan dengan damai. tidak ada intimidasi para kandidat. semua para kandidat berkumpul dalam satu team (meusaboh dalam team untuk meulawan team wartawan)  salah satu dari kandidat MISBAHUL MUNIR (RAHUL) Ditunjuk/dipercayakan sebagai Kapten dari Kesebelasan para Kandidat. pertandingan ini terlaksana dengan suasana damai. sorak sorakan para pendukung membuat para kadidat semangat dalam minggiring bola. pertandingan berakhir dengan skor 1 - 1.

Rabu, 07 Maret 2012

Misi Pemantauan MoU Helsinki Berakhir Juni 2012

0 komentar
BANDA ACEH- misabhul.comLembaga Crisis Management Initiave (CMI) selaku mediator dan pemantau implementasi perjanjian akan mengakhiri tugasnya pada Juni 2012.
Hal itu disampaikan dalam pertemuan dengan Penjabat Gubernur Aceh Tarmizi Karim siang tadi, 7 Maret 2012, di kantor Gubernur.
Kabag Humas Pemerintah Aceh Usamah El Madny mengatakan, program pemantauan itu telah berjalan sejak dua tahun lalu. Menjelang berakhir tugas itulah mereka datang ke Aceh dan bertemu para pihak yang terlibat dalam proses perjanjian damai.
"Hasil kunjungan ini nantinya akan dimasukkan dalam laporan akhir mereka," kata Usamah kepada The Atjeh Post, Rabu, 7 Maret 2012.
Menurut Usamah, sejauh ini belum ada komitmen apakah setelah Juni 2012 CMI akan kembali terlibat dalam pemantauan proses perjanjian damai.
"Belum ada kepastian diperpanjang atau tidak," kata Usamah. 
Menurut Usamah, dalam pertemuan itu Tarmizi Karim meminta CMI terus berkontribusi setelah Juni 2012. "Pak Tarmizi minta mereka tetap berkontribusi dan terlibat untuk kelanjutan proses perdamaian di Aceh," ujarnya
Dalam pertemuan itu, kata Usamah, Tarmizi juga menjelaskan upayanya untuk menurunkan tensi politik di Aceh sejak bertugas sebagai penjabat Gubernur pada 10 Februari lalu, termasuk membuka kembali komunikasi politik yang selama ini tersumbat. "Hasilnya, hubungan eksekutif dan legislatif sudah membaik," kata Usamah. 
Sementara itu, Bernhar May mengatakan, laporan akhir perkembangan proses damai di Aceh akan disampaikan kepada Presiden Ahtisaari selaku pihak yang memfasilitasi perundingan damai di Helsinki.
Tim CMI ini dijadwalkan akan bertemu sejumlah menteri terkait di Jakarta untuk menyampaikan hasil kunjungannya ke Aceh.

Kriteria Pemimpin Aceh Masa Depan Versi Tarmizi Karim

0 komentar
BANDA ACEH - misbahul.com Penjabat Gubernur Aceh Tarmizi Karim menyebutkan titik penting untuk kandidat kepala daerah di Aceh yang bisa disebut sebagai pemimpin. "Pemimpin masa depan adalah pemimpin yang dipercayai oleh rakyat. Dia orang yang mampu memberikan masa depan untuk rakyat Aceh," kata Tarmizi dalam satu perbincangan dengan The Atjeh Post.
Menurut Tarmizi, pada Pilkada Aceh 2012 ini rakyat harus benar-benar memilih seorang pemimpin dengan hati. Sebab, katanya, pemimpin itulah yang akan membawa arah pembangunan Aceh. "Jika rakyat memilihnya dengan ikhlas, tentu mereka akan bersedia mengikuti pemimpin itu untuk pembangunan, melakukan pembangunan bersama, berpartisipasi dalam pembangunan," katanya.
Jadi menurut Tarmizi, bagi pemimpin yang terpilih nantinya tentu haruslah mampu memberdayakan rakyat. "Pemberdayaan rakyatlah yang menentukan bagi seorang pemimpin masa depan," kata Tarmizi.
Sehingga, kata Tarmizi, dari pemimpin inilah akan lahir masyarakat yang mandiri. "Mandiri secara keluarganya, merasa mampu menentukan masa depan anak istrinyadan dia yakin bahwa bisa menyekolahkan anak anaknya, dia yakin bisa menghidupkan keluarganya, itu seorang ketua rumah tangga," katanya.
"Dari masyarakat yang seperti itu maka akan lahir rakyat yang berjuang bersama pemerintah, aktif membangun bersama."
Pertanyaannya, apakah ada pemimpin yang ideal seperti itu di Aceh? "Saya pikir ada, dia orang yang masih punya cita-cita bagus, masa depan, penuh harapan, sehingga bisa membawa masyarakat sebuah harapan hidup yang kokoh. Orang yang masih mempunyai kriteria seperti itu masih ada di Aceh," kata Tarmizi.

Sabtu, 03 Maret 2012

Merindukan Kepemimpinan “ Umar Ra” Di Aceh

0 komentar
Opini

Umar bin Khattab adalah salah satu khalifah pengganti Rasulullah SAW beliau adalah seorang sahabat yang diberikan gelar dengan Amir al-Mukminin (Pemimpin ummat Islam). 
Pemberian gelar demikian tidak luput dari kemampuan dan tatacara beliau dalam memimpin sekaligus menjadi “pelayan ummat”, Itulah Umar bin Khattab, Khalifah kedua setelah Rasulullah tiada yang sangat terkenal jiwa kepemimpinannya serta ibadahnya.

Alkisah disebutkan, bahwa Umar bin Khattab melayani rakyat tanpa membatasi dan membeda-bedakan antar satu dan lainnya, tak dibedakan antara si kaya dan si miskin, semua sama di pandangan Umar, bahkan anaknya sendiri disaat membuat suatu kesalahan maka hukuman akan ditegakkan. 
Umar melayani ummat sepenuh hati mulai pagi hingga malam menjelang, dan di saat malam beliau habiskan untuk beribadah kepada Tuhan, tidak ada waktu cuti atau santai bagi Umar, semua waktu disediakan untuk melayani ummat dan beribadah kepada Allah.

Dewasa ini semua ummat mengidamkan sosok Khalifah Umar kembali hadir di tengah umat, sebagai pemersatu dan pengayom ummat, yang berani mengakkan kebenaran tanpa ada perbedaan, yang siap menjalankan tugas melayani ummat tanpa dibatasi waktu dan ruang, dan siap menjalankan segala putusan tanpa harus ada yang bayar dengan uang, semua dilakukan untuk kepuasan ummat dan keridhaan Tuhan.

Aceh, sebagai satu kerajaan yang mayoritas Muslim tempo duu  tentunya telah pernah merasakan hadirnya “Sosok Umar”  sebagai pemimpin ummat dikala Sultan Iskandar Muda menjadi pemimpin  negeri ini. 
 Masyarakat Aceh merasakan pelayanan dari seorang Pemimpin (sultan) yang penuh wibawa serta melayani dengan sepenuh hati, bahkan Masyarakat Aceh di kala itu hidup dengan rukun, damai, makmur dan sejahtera. Bahkan Ibnu Khaldun menceritakannya dalam “Muqaddimah” dalam catatan perjalanannya ke Aceh, Aceh adalah sebagai “Baldatun Tahyyibatun Wa Rabbul Ghafur”.


Sungguh luar biasa, seandainya “sosok Umar” kembali hadir di Aceh, apalagi menjelang Pemilukada 2012, pada April 2012 semua masyarakat Aceh akan memilih pemimpin negeri (Gubernur/Bupati/Walikota) yang akan memegang tamuk kekuasaan hingga 5 Tahun ke depan, akan mengayomi ummat dan melayani segala urusan ummat hingga tahun 2017, idealnya seperti “sosok Umar ibn Khattab” adalah yang ideal sebagai pemimpin Aceh sekarang. 
Pemimpin yang siap melayani masyarakat Aceh tanpa ada perbedaan golongan, ras, suku, agama serta partai pengusungnya. 
Tetapi menjadikan warga masyarakat Aceh sebagai satu kesatuan yang tidak perlu dibedakan dan pemimpin yang mengenal Tuhan sebagai pemberi kehendak sehingga dia senantiasa beribadah kepada Allah sang pencipta.

Sebagai cerminan, sekarang ini menurut penulis, “Sosok Umar” hadir dalam kepemimpinan di Negeri Kelantan Malaysia, di mana negeri itu dipimpin oleh seorang tuan Guru yang bernama Syeh Tok Guru Nik Aziz  Nik Mat, dia adalah sebagai Menteri Besar Negeri Kelantan setingkat gubernur kalau di Aceh. 
Nik Aziz memiliki jiwa kepemimpinan dan pelayanan Ummat yang sangat bagus, dia selalu menghabiskan waktunya untuk melayani umat hanya satu keinginan, Ummat bahagia Allah ridha.

Nik Aziz, sebagai seorang Pemimpin dia telah menjadi suri teladan dan panutan bagi warga Kelantan khususnya dan ummat Islam pada umumnya. Semua warga menyanjungnya dan mendengarkan titahnya dan ini tentunya karena dia siap sedia melayani ummatnya. 
Dengan hanya tinggal di rumahnya yang sangat sederhana di belakang Mesjid di Pulau Melaka Kelantan, dia memimpin ummatnya setiap saat, bahkan untuk ibadat sembahyangpun, dia sempatkan waktu menjadi Imam sembahyang di mesjid  yang mana masyarakat akan menjadi makmum di Mesjid itu.

Dalam satu lawatan penulis pada 28 februari 2012 ke Rumah Nik Aziz, penulis melihat keakraban dia dengan masyarakat tidak dibatasi semua orang berhak menjumpainya, semua orang berhak menyampaikan keluh kesah dengannya, semua didengarnya, tidak perlu ada protokoler untuk menjumpainya, cukup hanya dengan menyempatkan shalat berjamaah di Mesjid, semua orang akan menjumpainya. 
Menurut penuturan warga di Kelantan, Mesjid tersebut selalu penuh terutama Malam jum’at hingga selesai shalat Jumat, mereka akan mengikuti pengajian yang diasuh oleh Gubenur Kelantan itu, kemudian setelah pengajian akan dilanjutkan dengan sembahyang, zikir dan doa bersama yang juga dipimpin oleh sang Gubernur.

Kemudian, setiap pagi jumat Nik Aziz juga melayani ummat untuk menyelesaikan segala urusan yang harus ditanganinya, mulai dari urusan tanah, rumah tangga, hingga segala hal yang menyangkut dengan hukum  semua akan diputuskannnya. 
Dan semua masyarakat Kelantan pada umumnya merasakan Nik Aziz adalah sebagai sosok Umar yang hadir di sana yang siap menjadi masyarakat sebagai raja untuk dilayaninya.

Bagaimana dengan Aceh ?, itulah pertanyan besar yang timbul sekarang, tentunya Aceh yang juga bergelar Serambi Mekkah-nya Indonesia yang sama dengan Kelantan sebagai Serambi Mekkahnya Malaysia dan memiliki hubungan kultur dan peradaban yang sangat erat antara Aceh dan Kelantan. 
Tentunya juga mengidamkan sosok ini juga hadir di Aceh, yaitu sosok Umar yang akan siap menjadikan warga masyarakat sebagai orang yang perlu diberikan pelayanan tanpa memebeda-bedakan. 
Semoga saja Provinsi Aceh di Pemilukada 2012 mendatang akan lahir sosok pemimpin yang diidamkan masyarakat, sosok pemimpin yang disayangi oleh ummat dan disegani oleh lawan politiknya., Semoga sumber:  acehtraffic.com